Kulihat tubuhku diseret dengan kejam
Oleh wajah-wajah yang bengis lagi beringas
Tanganku dirantai, kakiku dibelenggu
Tubuhku dicambuk dan dilempari dengan batu
Rasa sakit dan perih tak terperi
Namun segala siksa dan azab terus mendera
Didepanku menunggu jurang lebar yang menganga
Dipenuhi dengan batu-batu api yang menyala-nyala
Aku tak bisa lagi sambat
Mulutku telah tersumbat oleh rasa sakit yang hebat
Aku tak kuasa untuk mengeluh
Lidahku telah kelu dibalut perih yang membeku
Wajah-wajah yang bengis berkata:
Wahai Rudi inilah tempat kembalimu “Neraka”
Tempat dimana para munafik berada
Tempat kepalsuan dan semua topeng dibuka
Kau sholat hanya agar kau disebut taat
Kau berpuasa supaya kau disebut zuhud
Kau bersedekah mengharapkan gelar dermawan
Kau pergi haji agar semua orang menaruh hormat
Kau berdakwah biar semua orang menganggapmu alim
Kau berpuisi memuji Allah supaya kau disebut sang Pecinta
Kau mengobral kebaikan agar kau dimuliakan
Kau berjuang dijalan-Nya agar kau disebut mujahid
Tapi Allah Tahu bahwa semua yang kau lakukan itu palsu
Dia mengawasi semua yang tersembunyi dalam hatimu
Dia melihat segala yang terbetik dalam isi kepalamu
Wahai Rudi inilah tempat kembalimu:
“NERAKA”
Laman
Jumat, 17 Desember 2010 |
0
komentar
Label:
NERAKA,
TEMPAT KEMBALIKU
Categori
Puisi Kematian.
AKU DIMAKAMKAN HARI INI
APAPUN KATA ORANG. INILAH AKU
CAHAYA DIATAS CAHAYA
DAMBA CINTAMU SAHABAT SEJATI
DEMI HATI DAN HATI
DIKAKI MALAM MU YA ALLAH . . .
Filosofi Maut
INDAHNYA KEMATIAN
INI TAKBIR PERTAMA
JEJAK KASIH SEORANG IBU
KEMATIAN
KEMATIAN KU
KEPADA JASADKU
NERAKA
Obat Awet Muda ( jangan berlebihan dalam berbuat sesuatu)
PUISI ISLAM
PUISI KEMATIAN
PUISI KEMATIAN TERINDAH UNTUKMU
RINDUKU DI PUNCAK MENARA SUJUD
SAJAK MERAH PUTIH
SKETSA KEMATIAN
TEMPAT KEMBALIKU
TERSENYUMLAH
WAKTU
WANITA PENDAMBA SURGA
0 komentar:
Posting Komentar