Mati merupakan kata yang biasa, terdiri dari 4 huruf dan satu makna: SELESAI. Sebenarnya ada makna lain, yaitu saat ruh terbebas dari jasad. Kenapa hari ini gw mikirin mati? karena kemarin saat di laboratorium, gw nyuci beberapa cawan petri berisi media tumbuh untuk mikroba. Medianya sudah kering, berwarna coklat, bau dan retak-retak. Di cawan kecil yang hanya berdiameter 8,5 cm itu pernah berdiam 277 koloni bakteri yang berarti ada 2.77 X 10 juta populasi bakteri. Mereka tumbuh, berkembang kemudian mati setelah semua sumberdaya habis. Di cawan itu beberapa jenis bakteri berguna seharusnya dipertahankan dan beberapa lainnya hanyalah patogen yang pantas mati. Memikirkan hal itu membuat gw merinding sendiri, jadi inget buku LOTR-J.R.R Tolkien:
“Many that live deserve death. And some die that deserve life. Can you give it to them? Than be not too eager to deal out death in the name of justice, fearing for your own safety.”
Hidup maupun mati sudah diatur demi keseimbangan. dua hal yang sangat bertolak belakang tapi tujuannya satu dan setiap kepercayaan yang kita peluk memiliki penjelasan masing-masing. Saat kematian datang dan kita meninggalkan jasad maka jasad kita akan dimakamkan. Coba renungkan ini:
“Segera setelah kita dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada tubuh kita, mereka bisa tumbuh karena ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh menggembung, mulai dari daerah perut, ayng akan mengubah bentuk dan rupa tubuh kita. Buih-buih akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan gas yang terjadi disekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung rambut, kuku, tapak kaki dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak mampu lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikan yang tak tertahanka. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembutnya akan tercerai-berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung hingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
(The Lessons from Death~Harun Yahya)
Pada dasarnya, manusia itu sama, hanya terdiri dari tulang dan daging yang kemudian akan menjadi tanah. Jadi mengapa kita harus mengkelaskan diri dengan ras dan kasta?
Yang namanya umur itu sudah merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Untuk apa orang bunuh diri? Ada ribuan masalah terselesaikan dengan tetap bernafas yang lebih berat daripada masalah yang kamu hadapi hari ini, jadi kenapa kita harus melangkahi waktu hanya untuk membiarkan maslah itu menjadi masalah bagi orang lain? Wah… gw udah sok dewasa, sebenarnya sich terinspirasi dari Kata-katanya mother Teresa: “I know God will not give me anything I can’t handle, I just wish He didn’t trust me so much.” kurang ngena ya? mungkin yang ini: “God doesn’t require us to succeed, He only requires that you try.” Pokoknya yang namanya malaikat maut suatu hari nanti pasti akan menyapa kita, jadi orang jangan sombong-sombong teing! Kalau maut datang baik-baik maka jasad yang sudah matipun masih bisa tersenyum, coba kalau maut datang lewat dendam orang lain? pikir sendirilah…
Laman
Sabtu, 18 Desember 2010 |
0
komentar
Label:
Filosofi Maut
Categori
Puisi Kematian.
AKU DIMAKAMKAN HARI INI
APAPUN KATA ORANG. INILAH AKU
CAHAYA DIATAS CAHAYA
DAMBA CINTAMU SAHABAT SEJATI
DEMI HATI DAN HATI
DIKAKI MALAM MU YA ALLAH . . .
Filosofi Maut
INDAHNYA KEMATIAN
INI TAKBIR PERTAMA
JEJAK KASIH SEORANG IBU
KEMATIAN
KEMATIAN KU
KEPADA JASADKU
NERAKA
Obat Awet Muda ( jangan berlebihan dalam berbuat sesuatu)
PUISI ISLAM
PUISI KEMATIAN
PUISI KEMATIAN TERINDAH UNTUKMU
RINDUKU DI PUNCAK MENARA SUJUD
SAJAK MERAH PUTIH
SKETSA KEMATIAN
TEMPAT KEMBALIKU
TERSENYUMLAH
WAKTU
WANITA PENDAMBA SURGA
0 komentar:
Posting Komentar