Obat Awet Muda

KONON seorang anak muda desa merantau ke kota, lama nian si pemuda tidak pernah pulang kampung. Sejak meninggalkan kampung halaman, kedua orang tuanya sudah lanjut usia. Syukurnya mereka masih sehat walafiat.
Setiba sang pemuda di negeri rantaunya, berpuluh-puluh tahun akhirnya dia merindukan orang tua yang jauh dimata. Tak lengkap rasanya jika tidak pulang kampung, melihat orang tua, melihat kembali kampung halaman yang ditinggalkan begitu lama.
Lalu, sebelum pulang kampung, pemuda ini mengirim surat kepada kedua orang tuanya. Tidak lupa pula, pemuda yang begitu ingat betul dengan usia orang tuanya ini, ternyata mengirimkan juga obat awet muda untuk mereka disana.Tertulis pesan yang begitu indah, 'untuk Ibunda tercinta berikut ini ananda berikan obat awet muda untuk ibu semoga ibu yang sudah keriput dengan kulitnya bisa kembali mulus dan segar, tapi ibu harus minum sekali seminggu dan jangan boleh lebih, begitu juga buat bapak yang capek bekerja boleh meminumnya 2 kali seminggu tapi tetap tidak boleh lebih'.
Lalu, sang kedua orang tuanya pun mengikuti petunjuk dari sang buah hati anak dirantaunya untuk meminum obat awet muda yang mujarab itu.
Tibalah saatnya, sang buah hati menginjak kaki dikampung halamana. Betapa besar rasa rindunya untuk bertemu kembali dengan kedua orang tuanya, melihat kembali rumah yang dulu dia dibesarkan, bermain, dan mendapat kasih sayang.Akhirnya waktu juga mempertemukan kembali pemuda itu untuk pulang ke rumahnya. Dengan semangat rindu dan rasa cintanya, dia menuju ke rumahnya yang masih selalu teringat dihati.
Sesampai di rumah, pemuda ini merasa kebingungan melihat tak ada lagi muka sosok yang tua, hanya seorang gadis sedang menyapu teras rumah sambil mengendong seorang bayi yang sedang disusuinnya.
Raut muka kebingunan sang pemuda ini pun kian menuai tanda tanya, siapa perempuan muda dengan bayi yang sedang digendongnya? akhirnya rasa penasaran itu terjawab sudah saat wanita muda melihat raut muka si pemuda yang kebingungan, lalu si wanita itu menyapa 'Anakku?, kamu sudah pulang!!!', tak disangka dan begitu terkejutnya ketika mendengar suara itu dari mulut si wanita muda sedang menyapu.
'Kamu bukan ibuku, ibuku sudah tua dan tidak mungkin semuda kamu', gumam si pemuda dengan muka yang masih menyimpan tanda tanya. 'Iya, akulah ibu mu, aku yang melahirkan mu dirumah ini', timpal si ibu sambil meneteki bayi kecil dipelukannya. 'Lalu, kenapa ibu bisa menjadi muda seperti ini? dan kemana ayah pergi?' wajah pemuda ini kian mencoba memperhatikan si bayi yang sedang digendong oleh wanita itu.

    •  
    'Masih ingatkah kamu nak, saat dulu kamu mengirim obat awet muda untuk kami?, 
 itulah yang ibu minum selama ini dan beginilah hasilnya sekarang', belum sempat disambung oleh si ibu, pemuda ini menyambut lagi dengan nada bertanya, 'lalu kemana ayah pergi?',  wanita itu menjawab, 'inilah ayah mu, bayi ini yang sedang ibu gendong'.Kontras wajah si pemuda merasa semakin aneh, 'inilah ayahnya mu yang sedang ibu susui', tangkas si ibu dengan nada meyakininya.
Dulu, obat awet muda yang kamu kirim untuk kami, sudah ibu dan ayah habiskan semua. Ibu meminumnya setiap hari, lalu ayah mu jadi kecil seperti ini malah setiap hari dihabiskan dua obat yang kamu kirim itu dan jadilah dia bayi kembali..

























=> WAHAI PARA PEMBACA, APA YANG BISA KALIAN SIMPULKAN DARI CERITA ITU????????? <=

Filosofi Maut

Mati merupakan kata yang biasa, terdiri dari 4 huruf dan satu makna: SELESAI. Sebenarnya ada makna lain, yaitu saat ruh terbebas dari jasad. Kenapa hari ini gw mikirin mati? karena kemarin saat di laboratorium, gw nyuci beberapa cawan petri berisi media tumbuh untuk mikroba. Medianya sudah kering, berwarna coklat, bau dan retak-retak. Di cawan kecil yang hanya berdiameter 8,5 cm itu pernah berdiam 277 koloni bakteri yang berarti ada 2.77 X 10 juta populasi bakteri. Mereka tumbuh, berkembang kemudian mati setelah semua sumberdaya habis. Di cawan itu beberapa jenis bakteri berguna seharusnya dipertahankan dan beberapa lainnya hanyalah patogen yang pantas mati. Memikirkan hal itu membuat gw merinding sendiri, jadi inget buku LOTR-J.R.R Tolkien:
“Many that live deserve death. And some die that deserve life. Can you give it to them? Than be not too eager to deal out death in the name of justice, fearing for your own safety.”
Hidup maupun mati sudah diatur demi keseimbangan. dua hal yang sangat bertolak belakang tapi tujuannya satu dan setiap kepercayaan yang kita peluk memiliki penjelasan masing-masing. Saat kematian datang dan kita meninggalkan jasad maka jasad kita akan dimakamkan. Coba renungkan ini:
“Segera setelah kita dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada tubuh kita, mereka bisa tumbuh karena ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh menggembung, mulai dari daerah perut, ayng akan mengubah bentuk dan rupa tubuh kita. Buih-buih akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan gas yang terjadi disekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung rambut, kuku, tapak kaki dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak mampu lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikan yang tak tertahanka. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembutnya akan tercerai-berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung hingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
(The Lessons from Death~Harun Yahya)
Pada dasarnya, manusia itu sama, hanya terdiri dari tulang dan daging yang kemudian akan menjadi tanah. Jadi mengapa kita harus mengkelaskan diri dengan ras dan kasta?
Yang namanya umur itu sudah merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Untuk apa orang bunuh diri? Ada ribuan masalah terselesaikan dengan tetap bernafas yang lebih berat daripada masalah yang kamu hadapi hari ini, jadi kenapa kita harus melangkahi waktu hanya untuk membiarkan maslah itu menjadi masalah bagi orang lain? Wah… gw udah sok dewasa, sebenarnya sich terinspirasi dari Kata-katanya mother Teresa: “I know God will not give me anything I can’t handle, I just wish He didn’t trust me so much.” kurang ngena ya? mungkin yang ini: “God doesn’t require us to succeed, He only requires that you try.” Pokoknya yang namanya malaikat maut suatu hari nanti pasti akan menyapa kita, jadi orang jangan sombong-sombong teing! Kalau maut datang baik-baik maka jasad yang sudah matipun masih bisa tersenyum, coba kalau maut datang lewat dendam orang lain? pikir sendirilah…

Label:

WAKTU

aku : darimana datangnya dosa
angin : dari bohong yang rajin kau tiup dan hembuskan
api : dari marah yang selalu kau nyala dan kobarkan
air : dari culas yang terus kau alir dan hanyutkan
tanah : dari angkuh yang senantiasa kau tanam dan suburkan

aku : benarkah begitu
batu : tanyalah pada waktu

aku : benarkah begitu
waktu : tanyalah pada bulan

aku : benarkah begitu
bulan : tanyalah pada matahari

aku : benarkah begitu
matahari : tanyalah pada bumi

aku : benarkah begitu
bumi : tanyalah pada dirimu sendiri

Label:

KEMATIAN

Saat aku berjalan dalam malam yang temaram
Saat itu pula hatiku kembali tergetarkan
Bergetar dan terasa diusik oleh pengusik
Seperti hantu yang siap membunuhku

Seperti gempa bumi yang dahsyat menggetarkan hatiku
Meretakkan, menghancurkan dan meluluhlantakkan keutuhan pikiran
Melemahkan otot-otot dan semua persendianku
Dan seperti tulang yang menghilang dari tubuhku

Pemandangan itu sangat mengerikan
Berjuta-juta wanita putih bersayap memanggil namaku
Seperti malaikat yang siap mencabut nyawa dari ragaku
Dan pergi meninggalkan tubuh menjadi gentayangan

Kini matahari telah muncul di peraduannya
Dan ajal menantiku datang ke tempatnya
Memberikan nuansa yang seolah-olah berkata
tentukan sebuah pilihan
Dan menentukan jalan kehidupan
Yang baru untuk melupakan masa lalu.

Label:

Puisi Kematian

Setiap manusia pasti mati,tak akan ada yang bisa lari darinya,,, tapi lihatlah betapa kita lalai tuk mengingatnya seakan kita akan hidup untuk selamanya,,

Lihatlah wahai manusia,,, jauhkah langkah mu, seakan tak akan ada yang dapat menghentikannya,,,?? jauhkah langkahmu,,, seakan tak akan memutih rambutmu dimakan usia??? Seandainya kematian adalah akhir dari segalanya,itu akan menjadi sangatlah mudah,,, tetapi , kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari segalanya,,, kematian adalah pintu dimana kita akan memasuki hidup yang sebenarnya,,, hidup yang tak akan pernah ada habisnya

Banyak hartamu dahulu tak akan berguna, kuat gagah mu dahulu tak akan berguna, cantik paras mu dahulu tak akan berguna, seribu orang rebah disamping mu menopangnya tak akan berguna,,, ketika betismu saling bertautan,,, ketika nyawamu sudah sampai di kerongkongan,,, ketika tali pocong mu sudah terikat “kencang”, semua tak akan berguna,,,

Adakah kau masih lalai mengingatnya,,, adakah kau siapkan bekal untuk jalan yang tiada akhirnya,,, sesungguhnya hanya Alloh lah tempat kembali kita,,, kuatkan lah kakimu untuk mencari ridho-Nya,,, kuatkan lah tangan mu untuk selalu bermunajat pada-Nya,,, sehingga keyakinan itu akan datang,,, dan mulutmu mampu berkata,,, “sesungguhnya, aku hidup untuk yang menghidupkan ku, dan aku mati untuk yang mematikanku,,,”

KEMATIAN KU

Aku terbangun dalam doa dalam sujud -sujud yang panjang
bergetar hati tuk panjatkan doa
gemuruh rupa, terduduk dalam sepi di keheningan hari yang menyapa subuh
tengadah tangan tuk berdoa menyambut kematian di pagi subuh

terisak meyambut doa tuk katakan maaf dan ampunkan dia walau detik telah menunggu
hitungan waktu terus berputar menemani waktu yang kian sempit
setelah berdoa tertidur dalam hitungan waktu yang terus berputar
meminta diakhiri agar mudah menjemput ajal

terbangun menjelang subuh ditanya namaku
oh aku tidak pergi wahai sang orang yang kucinta
kulihat mata itu menatap atas melihat malaikat maut
ku ucap di telinganya kata Syahadat tuk menghadap ilahi
meyebut Allah sebelum ajal mejemput bahagia diri
lalu katakan inalillahi wainnailahi rojiun
dan wafat di pangkuanku ketika Subuh itu menyambutnya
dengan tenang

Label:

SKETSA KEMATIAN

Kematian menunggu diujung jalan
Wajahnya memandangku menyeramkan
Kucoba untuk menghindar darinya
Namun kakiku semakin melangkah kesana

Sang maut bersembunyi disudut gelap
Menanti jiwaku datang terlelap
Kupaksa mataku untuk terus terjaga
Tetapi rasa kantukku semakin mendera

Kereta ajal melaju pasti
Menunggu rohku terkapar mati
Kuberlari di lorong-lorong harapan
Kepada siapa kuharapakan pertolongan ?

Liang kubur beraroma busuk
Mengundang jasadku terperangkap masuk
Kubersembunyi di dalam benteng yang kokoh
Dan maut menemukanku lalu menyeretku dengan gagah

“ Kullu Nafsin Dzaaiqatul Mauut “

NERAKA, TEMPAT KEMBALIKU

Kulihat tubuhku diseret dengan kejam
Oleh wajah-wajah yang bengis lagi beringas
Tanganku dirantai, kakiku dibelenggu
Tubuhku dicambuk dan dilempari dengan batu

Rasa sakit dan perih tak terperi
Namun segala siksa dan azab terus mendera
Didepanku menunggu jurang lebar yang menganga
Dipenuhi dengan batu-batu api yang menyala-nyala

Aku tak bisa lagi sambat
Mulutku telah tersumbat oleh rasa sakit yang hebat
Aku tak kuasa untuk mengeluh
Lidahku telah kelu dibalut perih yang membeku

Wajah-wajah yang bengis berkata:
Wahai Rudi inilah tempat kembalimu “Neraka”
Tempat dimana para munafik berada
Tempat kepalsuan dan semua topeng dibuka

Kau sholat hanya agar kau disebut taat
Kau berpuasa supaya kau disebut zuhud
Kau bersedekah mengharapkan gelar dermawan
Kau pergi haji agar semua orang menaruh hormat

Kau berdakwah biar semua orang menganggapmu alim
Kau berpuisi memuji Allah supaya kau disebut sang Pecinta
Kau mengobral kebaikan agar kau dimuliakan
Kau berjuang dijalan-Nya agar kau disebut mujahid

Tapi Allah Tahu bahwa semua yang kau lakukan itu palsu
Dia mengawasi semua yang tersembunyi dalam hatimu
Dia melihat segala yang terbetik dalam isi kepalamu
Wahai Rudi inilah tempat kembalimu:
“NERAKA”

KEPADA JASADKU

Jasadku,
engkau adalah sahabat sekaligus kekasihku
bersama kita arungi hidup yang fana
berenang dalam comberan waktu
mengais di sampah-sampah kehidupan

Jasadku
kala-ku senang kau pun bahagia
kala-ku sedih kau cucurkan air mata
kala-ku sakit kau pun menjerit
kala-ku resah kau menggigil gelisah

Jasadku
bila kau terluka akupun merana
bila kau terhina marahku melanda
bila kau menderita akupun sengsara
bila kau bahagia senangku tak terkira

Jasadku
suatu saat nanti kita pasti berpisah
akan kutinggalkan kau diranjang kematian
sendirian kau akan dilapukan oleh jaman
sementara aku akan terbang menuju kekekalan
entah kekekalan yang indah atau kekekalan yang menyakitkan.

JEJAK KASIH SEORANG IBU

Ibu,
Terekam jejak-jejak indahmu kala membentukku menjadi seperti sekarang ini
Jejak-jejak kasihmu yang harum mewangi tak akan pernah kulupakan
Saat aku masih ringkih dan lemah
Kau tatih aku, kau gendong aku, kau dekap aku dengan kehangatan cintamu
Ketulusan yang kau tanamkan pada jiwa dan ragaku
Menjadi energi yang dahsyat bagi inspirasiku
Ibu,
Kala aku kanak-kanak, kau tuntun aku dengan prilakumu yang elok
Kau rendra hari-hariku dengan kasih sayangmu yang utuh
Dongeng-dongeng yang kau ceritakan tentang makna kehidupan
Kala menghantarku beranjak kealam tidurku
Seolah terpahat direlung-relung hatiku
Memberikan pencerahan yang indah dalam warna jiwaku
Ibu,
Saat aku remaja dan kenakalanku menjelma
Dengan sabar kau menasehatiku dan bukan mencaciku
Petuahmu mengalir seperti udara yang menyejukan kalbu
Meski kau bukan filosof namun kata-katamu sebijak para pujangga
Walau kau bukan professor namun analog-analogmu secerdas para ahli
Jiwa pemberontakanku menjadi luntur karena kebijakanmu
Ibu,
Kini aku telah mandiri, dengan seabrek gelar dan kepangkatan
Lalu munculah sifat sombongku terhadapmu
Aku mulai enggan menuruti nasehatmu, dan kuanggap sebagai angin lalu
Aku merasa lebih pintar, lebih ahli dan lebih mengerti darimu
Aku tak mau lagi mendengar petuahmu, yang kuanggap telah usang dan ketinggalan jaman
Aku mengguruimu dengan dalil-dalil agama
Aku menuturimu dengan teori-teori ilmiah
Karena aku merasa bahwa aku adalah manusia generasi modern dan engkau berasal dari generasi masa lalu
Ibu,
Sungguh tak pantas aku berbuat demikian
Sungguh tak elok aku memperlakukanmu seperti itu
Aku tak akan mampu membayar dengan berapapun hartaku atas setetes air susu yang telah kau tetekan ditenggorokanku
Aku tak mungkin bisa mengganti dengan seluruh pengabdianku padamu atas ketulusanmu membersihkan kotoran-kotoran masa kecilku
Ibu,
Maafkanlah semua kesombonganku
Dalam kesadaranku yang baru hinggap ini
Ijinkanlah aku bersimpuh dikakimu

SAJAK MERAH PUTIH

Wahai merah putih
Apakah merahmu masih benar-benar merah
Semerah darah para pejuang yang membanjiri bumi pertiwimu
Wahai merah putih
Apakah putihmu masih benar-benar putih
Putih yang suci, sesuci jiwa para leluhur bangsa yang dengan tulus menegakkanmu
Wahai merah putih
Merahmu adalah lambang keberanian, kejantanan dan keperkasaan
Putihmu adalah simbol keluhuran budi pekerti, ketulusan hati dan kejernihan jiwa
Wahai merah putih
Selama kau masih berkibar diujung-ujung tiang yang tinggi menjulang
Dari kota Merauke sampai ke kota Sabang
Maka negeri ini masih bernama Indonesia
Wahai merah putih
Tanahmu kini tak lagi dihuni oleh para pemberani dan pejantan sejati
Melainkan sekumpulan pengecut yang kecil hati dan selalu menetek pada majikan-majikan dari Barat
Wahai merah putih
Bumimu kini tak lagi dipimpin oleh orang-orang yang tulus dan jernih hati
Melainkan segerombolan serigala yang rakus dan tega memakan mayat saudaranya sendiri
Wahai merah putih
Kini kau mulai koyak dimana-mana dan kibaranmu pun tak lagi bermakna
Warnamu mulai kusam dan memudar dipenuhi oleh kotoran dan noda
Tiang penyanggamu mulai lapuk digerogoti rayap-rayap bermulut busuk
Wahai merah putih
Akan kubakar kau, agar merahmu semakin membara
Menyala benderang membakar keberanianku dan membangkitkan kejantananku
Lalu aku akan berteriak: “AKU BANGGA MENJADI ORANG INDONESIA”

CAHAYA DIATAS CAHAYA

Kutulis syair ini
Kala rembulan purnama
Dari pantulan cahayanya kupunguti kata demi kata
Langit merona merah jingga
Desir angin mengalunkan simponi nada
Empat serigala muncul dari dalam jiwaku
Mengabariku tentang kisah kematian
Tentang anekdot-anekdot kehidupan
Tentang “TUHAN” yang semakin jauh dari dekapan
Di hulu subuh yang senyap ini
Saat mata kepalaku disergap oleh kantuk yang melanda
Mata hatiku masih ingin berbicara
Bercerita tentang gelisah hati dan kerinduan jiwa
Cahaya rembulan
Mengingatkanku pada “MAHA CAHAYA” keindahan
Yang karena-Nya kehidupan ini tertata begitu sempurna
Cahaya diatas Cahaya
Nuurun ‘Alaa Nuur
Percikan-percikan-Mu menerangi jiwa-jiwa yang gulita
Menyibak segala gelap yang berlapis-lapis
Cahaya diatas Cahaya
Nuurun ‘Alaa Nuur
Dari balik kabut pekat jiwaku
Ijinkan aku mengintip keindahan Cahaya-Mu
Allaahu Nuurus samaawaati wal ardli

Puisi Kematian

Pada suatu masa yang ditetapkan...
Kita pasti dirisik..
Pertunangan sejak azali..
Di ujung hidup nanti..

Berlangsungnya perkawinanmu dengan maut..
antaran..sakit dan nazak..
Tamu bertandang menghadiahkan sesak tangis..
Pengantin dimandikan..

Dipakaikan baju cantik putih..
Wangian gaharu dan cendana..
Keranda jadi pelaminan..
Pengantin bersanding sendirian..

Di arak keliling kampung..
Berkompangkan azan dan kalimat suci..
Akad nikahnya bacaan talkin..
Berwalikan liang lahat..

Menjadi saksi batu nisan..
Siraman air mawar..
Keluarga terdekat menabur bunga..
Tiba masa pengantin..
Menunggu sendirian..

Malam pertama bersama KEKASIH..
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan Dia menuntut janji..
Sucikah kita tatkala berpadu..

Pernahkah taubat sepanjang hayat..
Atau terkubur bersama dosa-dosa...
Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka

indahnya kematian

Sayang,

Selimuti tubuhku, karna ia sedang berjuang melawan sakratur maut

Tutupkan kedua kelopak matanya, agar ia dapat tenang dari deritanya

Ia teramat lelah menantimu, hingga waktu menjemputnya ke alam yang membebaskan dari penderitaan duniawi

Sayang, ia juga teramat lelah dengan perasaan cemburu padamu

Ia teramat khawatir saat engkau teramat jauh padanya, hingga kini kukabarkan perasaan dirinya yang telah 
melepuh , 

kemudian sakitnya bertambah hingga malaikat maut telah datang untuk membebaskan deritanya
Sayang, aku tahu kau takkan menangis

Buanglah jauh-jauh tangis dusta mu

Aku tahu kau takkan pernah menangisi kehilanganku

DEMI HATI DAN HATI






Mata dan hatiku tak bisa membencimu
Terlalu indah bagiku ....
Entah mengapa .... aku belum sadar semua itu hanya maya
Sebatas hayalan semu yang hanya bisa kupandangi dengan kaca mata buramku.

Mengapa aku belum sadar dan membiarkanmu terbang jauh dengan tampa kebimbangan.
Biarkan hatiku menggenggam separuh nafas ini, melangkah dengan dengus nafas lelahku.
Malam sunyi tampa senyum mengantarkan diriku.

Semoga hati ini masih bisa tersenyum meski hanya maya
Sayang kau harus berlari .... tersenyun .... hidup....
Demi hati dan mataku, biarkan aku menatapmu jauh dari sini, jangan pernah menoleh untuk melihatku. Jadikan semua serpihan doa ....

Demi aku dan hati
Demi waktu dan hati
Demi cinta dan hati
Demi semua dan hati
Demi hati dan hati ….

DIKAKI MALAM MU YA ALLAH . . .

Betapa desar rahmat mu ya Allah …. Engkau ciptakan malam sebagai selimut sekaligus sebagai tabir penutup segala rahasia hambamu. Sebagai lautan ampunan ….

Sebanyak tetesan hujan
Sebanyak hitungan hari
Sebanyak langkah terayun
Sebanyak kedipan mata
Sebanyak nafas terdengus ….

Sebanyak itu pula hamba melupakan dan berdosa padamu ya Allah
Sebanyak itu pula hamba menyakiti hamba-hambamu ya Allah
Sebanyak itu pula kesempatan yang engkau berikan ya Allah
Sebanyak itu pula rahmat dan penganpunanmu ya Allah
Sebanyak itu pula hitungan hikmah mu ya Allah

Ya Allah ampunilah hambamu ini dengan segala kekurangan nya, jadikan hamba sebagai hambamu yang khusnul khatimah ya Allah ... yang ter ampuni dalam segala hal. Berikan hamba hati yang selalu mengingatmu di setiap saat, hati yang bersujud hanya padamu, raga yang terjaga dari segala macam kemurkaan mu ya Allah, hamaba yang senantiasa engkau tegur. Amien Yarobbal Alamien ....

Aku Dimakamkan Hari Ini



Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terjelas langkah-langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang
sendiri menunggu keputusan
Menyesal sudah tak mungkin,
tobat tak lagi dianggap,
dan maafpun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri
Tuhanku,
Jika kau beri akau satu lagi kesempatan,
Jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu
beberapa hari saja…
aku harus berkeliling memohon maaf pada mereka
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku,
yang selama ini telah kusakiti hatinya,
yang selama ini telah aku bohongi
begitu sesal diri ini
karena hari-hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
Aku dimakamkan hari ini
dan semua menjadi tak termaafkan,
dan semua menjadi tak terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan

Ini Takbir Pertama

dalam matanya letih membuih
deru dan sedu, dunianya suram berdebu
sesekali angin tak sabar menepuk gusar
bahunya gemetar, ringkih tak tegar
belum nampak juga pertanda, ia mulai tak percaya
doa dan sejarah

ia takut hilang arah
mantra-mantra perkasa meliuk tak berdaya
sujudnya berisi seribu tanya
: ini rakaat keberapa?

dulu ia bermimpi sesabar abu bakar
dulu ia bermimpi setegar umar
dulu ia bermimpi sedermawan ustman
dulu ia bermimpi sesuci ali
dulu…dulu sekali
doa dan sejarah

ia takut hilang arah
terbata mulai ia baca iftitah
ia kini sepasrah kusam sajadah
semoga, ini bukan takbir terakhir
dalam matanya letih larut jadi sedih
mengalir jadi lirih alun rintih

ini rukuk pertama
sejak tasbih terakhir ia eja
memang sudah terlalu lama
dalam matanya tak lagi terlihat perih
sedu sedan tak hendak ia tahan
ia mencoba untuk percaya
air mata ini pertanda

menangislah…menangislah
seribu kisah melayang tenang
tentang doa dan sejarah
air mata jatuh perlahan
sujudnya kini punya jawaban
ini rakaat permulaan

Puisi ISLAM


Islam kitabku
Islam podiumku, kelas eksklusif yang mengubah cara dunia
memandangku
Tempat aku menusuk kanan-kiri
Islam media-massaku, gaya komunikasi islami masa kini
Tempat aku menikam sana-sini
Islam organisasiku
Islam perusahaanku
Islam yayasanku
Islam instansiku, menara dengan seribu pengeras suara
Islam muktamarku, forum hiruk-pikuk tiada tara
Islam bursaku
Islam warungku, hanya menjual makanan sorgawi
Islam supermarketku, melayani segala keperluan manusiawi
Islam makananku
Islam teaterku, menampilkan karakter-karakter suci
Islam festivalku, memeriahkan hari-hari mati
Islam kausku
Islam pentasku
Islam seminarku, membahas semua
Islam upacaraku, menyambut segala
Islam puisiku, menyanyikan apa
Tuhan, Islamkah aku?

Label:

APAPUN KATA ORANG, INILAH JALANKU


Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek
padahal rambut sasak mereka seperti daun kering melambai.
Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman
padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu.

Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah
padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah.
Mereka bilang cara berfikirku ”ketuaan”
padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun.

Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik,
padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini.
Mereka bilang dandananku pucat,
padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel
Mereka bilang aku nggak gaul,
padahal untuk mengenal konspirasi saja mereka geleng-geleng.

Mereka bilang:
aku sok suci
aku tidak menikmati hidup
aku nggak ngalir
aku fanatik sok lebay
dan sok bau surga.

Ku jawab:
Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri.
Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat dimanapun berada,
meskipun letaknya di atas tahta emas.

Ya, aku tidak menikmati hidup ini. Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak

Ya, aku nggak ngalir. Aku adalah ikan yang akan terus bergerak, tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya. Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan.

Ya, aku fanatik. Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur)

Ya, aku memang sok lebay. Karena aku adalah manusia yang lemah yang terserang makhluk kecil macam virus saja tubuhku sudah ambruk, manusia yang bodoh yang tidak mengetahui nasib hidupku satu detik setelah ini, manusia yang serba kurang dan punya batas waktu yang ketika waktu itu habis aku tidak bisa mengulurnya ataupun mempercepatnya

Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya. Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga, karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga...

Kullu maa huwa aatin qoribun
Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat...

Manusia dibekali Islam dan Muhammad sebagai pembawa huda dan haq
Juga, manusia juga dibekali akal oleh Tuhannya
Namun, manusia diberi kebebasan memilih untuk hidupnya
Dan, there is only one choice

Untuk itulah aku memilih jalanku
Memilih jalan hidupku
Hidup yang aku dambakan
Mendamba apa yang telah dijanjikanNya
Janji yang tak akan pernah diingkari

Whatever... what they said

“Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Qs. Al-An’am 116).

"Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Qs. Ar-Rum 6). [Azka

Tersenyumlah, Hati yang Remuk..


Teruntuk insan yang hatinya sedang diremukkan
Sapu air matamu yang mengalir deras
Redam bara emosi yang bergejolak memanas
Engkau tercipta bukan untuk menangisi zaman.

Ataupun menyesali duka lara
Usah tenggelam dalam kubangan nestapa
Jika cintamu mengalami kegagalan
Jika ta’arufmu kandas di jalan.

Tersenyumlah...
Awan hitam selalu menyimpan pelangi
Begitupun Sang Penggenggam nyawa
Dia selalu punya rahasia dan bijaksana
untuk membuat dewasa makhluk-Nya.

Cinta suci sedang menunggumu
Tetapi engkau harus sabar menantikan
Cinta itu akan menjemputmu
Di masa yang telah Dia rencanakan.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan
Jangan berikan celah pada syaitan
yang membuat semangatmu terlemahkan
Perihnya duka bukanlah isyarat runtuhnya langit
Ataupun robeknya kulit bumi.

Allah menempa pribadi tangguhmu
Dalam butiran air matamu
Dalam jeritan derita batinmu
Dalam rintihan sesaknya nafasmu.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan
Pasang surut laut adalah kepastian
Tawa dan tangis adalah kewajaran
Takdir-Nya menjadikan makhluk berpasangan.

Sebuah ketetapan Sang Penguasa
Jika engkau tak dapatkan pasangan di dunia
Bukan berarti Allah memberimu petaka
Tapi Dia sedang menyiapkan makhluk terindah
Yang menantimu di Jannah
Yang kan menemani jiwamu yang resah

Tersenyumlah...
Dalam kesabaran munajad panjangmu
Meski  tajamnya duri mencabik-cabik lukamu
Meski remuk redam menyerang hatimu.

Label:

Damba Cintamu, Sahabat Sejati


Seorang sahabat sejati
Membantumu menjadi dirimu sendiri
Mengisi gersang jiwamu dengan ketulusan hati
Memotivasi gundahmu dengan sebening cinta kasih
Menuntun langkahmu tanpa lelah dan pamrih.

Sahabat sejati ikhlas menemani
Setiap musim di lubuk hati
Ketika kegundahan menghampiri
Ia menabur pupuk kasih sayang
Ketika tangis duka menyerang
Ia tegar bagaikan karang.

Sahabat sejati
Menjadi sumur menampung air matamu
Ketika badai amarah mencabik-cabikmu
Ia bak pelangi yang gemulai
setia meredam amukan emosimu.

Seorang sahabat sejati
Mengenali tiap jengkal perubahan bahasa hatimu
Laksana ranting mampu merangkai ceria dan tawamu
Menemani saat jatuh bangunmu
Tanpa lelah ataupun pamrih
Ia menjadi ladangmu menitip benih
Menyemai putik kisah haru biru
Tanpa jeda yang  bisa diungkapkan melalui kosakata.

Sahabat sejati
Dengan untaian cinta menegur khilafmu
Memisahkan kebenaran dari kesalahanmu
Bukan membenarkan keburukanmu
Ia hadir saat kau butuh
Ia menjadi tempat bersandar
membagi tawa juga luka
Menampung keluhmu
lalu menyimpannya di cawan rahasia.

Sahabat sejati
Kuat dan ikhlas menemani perjuanganmu menuju surga
Sekuat Umar mulia dalam membela Rasulullah
Seikhlas Abu Bakar mulia
Berkorban jiwa raga demi kejayaan Islam
Tak lekang oleh hambatan
Tak goyah oleh ancaman.

Seorang sahabat sejati adalah
Setia membantumu menaiki tebing sumbing kehidupan
Senantiasa bersamamu mengarungi luasnya samudera
Tak kan alpa menyebutmu dalam sujud khusyuknya.

Wanita Pendamba Surga


Wanita pendamba syurga
Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan
Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun
Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda
Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga
Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami
Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.

Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu
Menari-nari di atas lantai dansa
Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal
Engkau justru mengurung diri
Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib
Mengembara dalam pencarian jati diri.

Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi
Sibuk memoles tubuh dan wajah
Berlomba memamerkan aurat mereka
Engkau justru tampil bersahaja
Dalam balutan gamis dan kerudung panjang
Engkau sembunyikan auratmu
Agar tak terjamah pesona kecantikan itu
Dari mata-mata lelaki jalang.

Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas
Menikmati euphoria tanpa batas
Menebar cinta basi pada lelaki
Engkau justru menangis dalam sujud
Mendaki taubat dalam bukit tahajud
Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa
Menutup lisan dari bicara sia-sia.

Di saat wanita-wanita lain mengidolakan
Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona
Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah
Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka
Puas jika namanya di puja-puja
Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia
Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama
Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.

Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza
Menghamburkan materi  dengan sia-sia
Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola
Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya.
Merenda istigfar di atas sajadah cinta.

Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman
Bercengkerama liar dengan segala kemewahan
Sibuk memuja artis-artis idaman
Engkau justru sibuk mengkaji ilmu
Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu
Berjibaku dengan segala kesulitan
Meneriakkan kalimat jihad militan.

Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis
Menggumbar gosip sesama secara sadis
Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis
Yang kau jadikan pegangan hidup
Agar iman di dadamu tidak redup.

Wanita pendamba syurga…
Agungnya akhlakmu berselimut mutiara
Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama
Akan Allah amanahkan
Engkau calon madrasah pertama
Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia.

jAm brapa yah ????

Mengenai Saya

Foto saya
bandar lampung, lampung, Indonesia
aq adalah aq, aku tu org na gx banyak ngemeng alias ngomong, tp jarang bertindak, tapi lox itu maslah sangat urgent, w langsung bertindak secepat kilat,.

Followers

bagaimana pendapat anda setelah melihat blog saya ini ?